NAMA : TOBIA RAHASTYA
ABRAM
NPM : 17212419
KELAS : 1 EA 11
FAKULTAS EKONOMI GUNADARMA 2012 – 2013
ILMU SOSIAL DASAR
BAB I
ISD sebagai salah satu MKDU
Pengertian “ILMU SOSIAL DASAR” (ISD)
Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah
pengetahuan yang memperdalam masalah-masalah social, khususnya didalam
masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan pengertian-pengertian
(fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang ilmu pengetahuan
keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social (seperti geografi social, sosiologi,
antropologi social, ilmu politik, ekonomi, psikologi social, dan sejarah).
Pengertian “ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
“ (IPS)
Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak
dikemukakan oleh para ahli IPSatau social studies. Di sekolah-sekolah Amerika
pengajaran IPS dikenal dengan social studies. Jadi, istilah IPS merupakan
terjemahan social studies.
Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas tentang IPS, maka penting untuk dikemukakan beberapa pengertian social studies dan IPS menurut para ahli.
Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas tentang IPS, maka penting untuk dikemukakan beberapa pengertian social studies dan IPS menurut para ahli.
• Edgar B Wesley menyatakan bahwa
social studies are the social sciences simplified for paedagogieal purposes in
school. The social studies consist of geografy history, economic, sociology,
civics and various combination of these subjects.
• John Jarolimek mengemukakan bahwa The social studies as a part of
elementary school curriculum draw subject-matter content from the social science, history, sociology, political science, social psychology,
philosophy, antropology, and economic. The social studies have been
defined as “ those portion of the social science… selected for instructional purposes”
• John Jarolimek mengemukakan bahwa The social studies as a part of
elementary school curriculum draw subject-matter content from the social science, history, sociology, political science, social psychology,
philosophy, antropology, and economic. The social studies have been
defined as “ those portion of the social science… selected for instructional purposes”
Berikut pengertian IPS yang
dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan IPS di Indonesia.
• Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan
dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan
integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi
budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi
manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi
dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.
• Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan
SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan tingkat
kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi
pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah
dasar dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka
cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi
pelajaran yang mudah dicerna.
• S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi
atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS
merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran
manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah,
ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.
• Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi
yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang
berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benarbenar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolahsekolah.
• Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan
dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan
integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi
budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi
manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi
dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.
• Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan
SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan tingkat
kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi
pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah
dasar dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka
cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi
pelajaran yang mudah dicerna.
• S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi
atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS
merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran
manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah,
ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.
• Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi
yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang
berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benarbenar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolahsekolah.
TUJUAN ISD dan IPS
TUJUAN
ILMU SOSIAL DASAR
a)
Tujuan ilmu sosial dasar adalah membantu
perkembangan pikir mahasiswa dan kepribadian agar memperoleh wawasan yang lebih
luas dan ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap golongan terpelajar
Indonesia.
b)
Memahami
dan juga menyadari adanya kenyataan social dan masalah-maslah social yang ada
di dalam masyarakat.
c)
Peka
terhadap masalah social untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
d)
Menyadari
bahwa setiap masalah social yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat
kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya).
TUJUAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
a)
Membekali
peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat
b)
Membekali peserta didik dengan kemampuan
mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial
yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat
c)
Membekali peserta didik dengan kemampuan
berkomunikasi dengansesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan
sertaberbagai keahlian
d)
Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap
mental yang positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi
bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan
e)
Membekali peserta didik dengan kemampuan
mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembagan kehidupan,
perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi.
Kelima tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum IPS di
berbagai lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalaman dan bobot yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.
\ RUANG LINGKUP ISD dan IPS
RUANG
LINGKUP ISD
Materi ISD terdiri dari masalah-masalah social dengan
demikian bahan mata pelajaran ISD dapat dibedakan atas 3 golongan :
1. Kenyataan social yang ada dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu., karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya.
2. Konsep / pengertian tentang kenyataan social dibatasi pada konsep dasar yang diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social yang dipahami dalam IPS.
3.Masalah-masalah social yang timbul dalam masyarakat biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-keyataan social yang antara 1 dengan yang lainnya saling berkaitan
1. Kenyataan social yang ada dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu., karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya.
2. Konsep / pengertian tentang kenyataan social dibatasi pada konsep dasar yang diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social yang dipahami dalam IPS.
3.Masalah-masalah social yang timbul dalam masyarakat biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-keyataan social yang antara 1 dengan yang lainnya saling berkaitan
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan
dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya.
IPS berkenaan dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk
memenuhi materi, budaya, dan kejiwaannya
Memanfaatkan sumber-daya yang ada dipermukaan
bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam
rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Singkatnya, IPS
mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi
ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan pertimbangan bahwa manusia dalam konteks sosial demikian luas, pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan kemampuan peserta didik tiap jenjang, sehingga ruang lingkup pengajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah.Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik MI/SD.
Pada jenjang pendidikan menengah, ruang
lingkup kajian diperluas. Begitu juga pada jenjang pendidikan tinggi: bobot dan
keluasan materi dan kajian semakin dipertajam dengan berbagai pendekatan.
Pendekatan interdisipliner atau multidisipliner dan pendekatan sistem menjadi
pilihan yang tepat untuk diterapkan karena IPS pada jenjang pendidikan tinggi
menjadi sarana melatih daya pikir dan daya nalar mahasiswa secara
berkesinambungan.
Sebagaimana telah dikemukakan di depan, bahwa
yang dipelajari IPS adalah manusia sebagai anggota masyarakat dalam konteks
sosialnya, ruang lingkup kajian IPS meliputi (a) substansi materi
ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat dan (b) gejala, masalah,
dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat. Kedua lingkup
pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu karena pengajaran IPS tidak
hanya menyajikan materi-materi yang akan memenuhi ingatan peserta didik tetapi
juga untuk memenuhi kebutuhan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS harus menggali materi-materi yang
bersumber pada masyarakat. Dengan kata lain, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat
atau yang tidak berpijak pada kenyataan di dalam masyarakat tidak akan mencapai
tujuannya.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar