Rabu, 11 Juni 2014

Landasan Pendidikan Pancasila

Tobia Rahastya Abram

2EA09  /  17212419 

FAKULTAS EKONOMI GUNADARMA 

 

 


SOFTSKILL
RANGKUMAN PERTEMUAN 1

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 Landasan Pendidikan Pancasila :

1.     Landasan Historis
Pancasila terbentuk dari sejarah  kerajaan kerajaan besar. Yaitu :
1.
Kerajaan Kutai di Kalimantan timur tahun 400 M (Kerajaan Hindu)
Raja yang pertama : Kudungga
Raja yang terkenal : Mulawarman
2.
Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat tahun 500 M (Kerajaan Hindu)
Raja yang terkenal : Purnawarman
3.
Kerajaan Kalingga di Jepara (Jawa Tengah) tahun 640 M (Kerajaan Budha)
Raja yang terkenal : Ratu Shima:
4.
Kerajaan Mataram Hindu di Jawa Tengah tahun 732 M (Kerajaan Hindu)
Raja yang pertama : Sanjaya
Raja yang terkenal : Balitung
5.
Kerajaan Sriwijaya di Palembang abad VII (Kerajaan Budha)
Raja yang pertama : Sri Jaya Naga
Raja yang terkenal : Bala Putra Dewa
6.
Kerajaan Medang di Jawa Timur abad IX (Kerajaan Hindu)
Raja yang terkenal : Empu Sendok:
7.
Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur tahun 1073 M (Kerajaan Hindu)
Raja yang pertama dan terkenal : Airlangga
8.
Kerajaan Kediri di tepi Sungai Berantas Jawa Timur abad XII M (Kerajaan Hindu)
Raja yang pertama : Jaya Warsa
Raja yang terkenal : Jaya Baya
9.
Kerajaan Singasari di Jawa Timur tahun 1222 - 1292
Raja yang pertama : Sri Rajasa (Ken Arok)
Raja yang terkenal : Kertanegara (Joko Dolok)
10.
Kerajaan Majapahit di Delta Brantas tahun 1293 - 1520 (Kerajaan Hindu)
Raja yang pertama : Raden Wijaya
Raja yang terkenal : Hayam Wuruk
Raja yang terakhir : Brawijaya (Kertabumi)
Patih yang terkenal : Gajah Mada
11.
Kerajaan Pajajaran di Priangan (Jawa Barat) tahun 1333 (Kerajaan Hindu)
Raja yang terkenal : Sri Baduga Maharaja
Raja yang terakhir : Prabu Sedah
12.
Kerajaan Demak di Jawa Tengah tahun 1513 - 1546 (Kerajaan Islam)
Raja yang pertama : Raden Patah (Sultan Bintoro)
Raja yang terakhir : Sultan Trenggono
13.
Kerajaan Pajang di Surakarta tahun 1568 - 1586 (Kerajaan Islam)
Raja yang pertama : Joko Tingkir (Sultan Hadiwijoyo)
Raja yang terakhir : Ario Pangiri
14.
Kerajaan Mataram Islam di Kota Gede (Yogyakarta) abad XVI Masehi (Kerajaan Islam)
Raja yang pertama : Suto Wijoyo (Panemabahan Senopati)
Raja yang terkenal : Sultan Agung
15.
Kerajaan Banten di Jawa Barat tahun 1556 - 1580 (Kerajaan Islam)
Raja yang pertama : Hasanuddin
Raja yang terkenal : Sultan Ageng
Raja yang terakhir : Panembahan Yusuf

 

Causa Materialis :
Pancasila terbentuk oleh watak, budaya, kebiasaan, adat-istiadat orang Indonesia yang dituangkan pada Pancasila itu sendiri.

2.     Landasan Filosofis
Pancasila dikenal sebagai filosofi Negara Indonesia. Nilai-nilai yang tertuang dalam rumusan sila-sila Pancasila adalah landasan filosofis yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 
Menurut Prof. Mr. Drs. Notonagoro dalam pidato Dies Natalis Universitas Airlangga Surabaya pada tanggal 10 November 1955 : “Susunan Pancasila itu adalah suatu kebulatan yang bersifat hierrarchies dan piramidal yang mengakibatkan adanya hubungan organis di antara 5 sila negara kita”. Pernyataan dan pendapatnya tersebut kemudian diterima dan dikukuhkan oleh MPRS dalam Ketetapan No. XX/MPRS/1960 jo. Ketetapan No. V/MPR/1973. Pernyataan tersebut diperkuat juga oleh Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978, Pancasila itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Dikatakan demikian, karena masing-masing sila dari

Pancasila itu tidak dapat dipahami dan diberi arti secara sendiri-sendiri. Memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara terpisah dari sila-sila lainnya akan mendatangkan pengertian yang keliru tentang Pancasila.
 
Dengan demikian, landasan Filsafat Pancasila merupakan harmonisasi dari nilai-nilai dan norma-norma utuh yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, yang bertujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh agar menjadi landasan filsafat yang sesuai dengan keperibadian dan cita-cita Bangsa.

IMPERIALISME



Tobia Rahastya Abram

2EA09  /  17212419 

FAKULTAS EKONOMI GUNADARMA 

 

 


SOFTSKILL
IMPERIALISME

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 IMPERIALISME

Apa itu Imperialisme?
Kata "imperialisme" berasal dari kata "imperator" yang artinya memerintah. Kata lain yang berhubungan dengan kata imperialisme yakni "imperium" yang dapat diartikan sebagai sebuah kerajaan besar dengan memiliki daerah jajahan yang amat luas. Pada masa kekaisaran Romawi, maka daerah kekuasaannya yang sangat luas di sekitar Laut Tengah sering disebut sebagai daerah Imperium Romanum. Namun dalam perkembangan selanjutnya, imperialisme memiliki pengertian yaitu suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lainnya. Penjajahan dilakukan dengan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan di daerah jajahan. Imperialisme muncul di Inggris pada masa berkembangnya industri modern.

Dalam sejarah perkembangannya, Imperialisme muncul dalam berbagai jenis. Jenis-jenis imperialisme dapat dibagi berdasarkan waktu munculnya dan tujuan penguasaannya. 


Berdasarkan waktu munculnya, jenis-jenis imperialisme antara lain sebagai berikut:
  • Imperialisme Kuno: Imperialisme kuno berlangsung sebelum terjadinya revolusi industri dengan tujuan mencapai kejayaan (glory), memiliki kekayaan (gold) dan menyebarkan agama (gospel). Contoh negara yang menganut imperialisme kuno seperti Portugis dan Spanyol.
  • Imperialisme Modern: Imperialisme modern berlangsung setelah revolusi industri. Munculnya imperialisme modern disebabkan oleh keinginan negara penjajah mengembangkan perekonomiannya. Contoh negara yang menganut pola imperialisme modern adalah Inggris.
 Selanjutnya, jenis-jenis imperialisme berdasarkan tujuan penguasaannya dibagi menjadi:
  • Imperialisme Politik: Imperialisme politik adalah upaya untuk menguasai seluruh kehidupan politik dari negara lain. Negara yang dikuasai itu merupakan daerah jajahan dalam arti yang sesungguhnya. Ketika nasionalisme muncul dan semakin berkobar, maka imperialisme politik bersembunyi dalam bentuk protektorat dan mandat.
  • Imperialisme Ekonomi: Imperialisme ekonomi adalah suatu upaya untuk dapat menguasai perekonomian negara lain. Imperialisme ekonomi berusaha mewujudkan zona-zona ekonomi di negara jajahan yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi negara penjajah.
  • Imperialisme Kebudayaan: Imperialisme kebudayaan adalah suatu upaya untuk menguasai mentalitas dan jiwa dari negara lain. Kebudayaan suatu bangsa tercermin dari mentalitas dan jiwa bangsa tersebut. Apabila mentalitas dan jiwa bangsa itu diubah, maka terjadi perubahan kebudayaan pada bangsa itu.
  • Imperialisme Militer: Imperialisme militer adalah suatu upaya untuk menguasai daerah-daerah dari negara lain yang dianggap strategis dengan menggunakan kekuatan angkatan bersenjata. Pada daerah yang dianggap strategis, negara imperialis membangun pangkalan militer. Pembangunan pangkalan militer ini bertujuan untuk menjamin kepentingan ekonomi dan keamanan daerah tersebut dari ancaman militer negara imperialisme lainnya, yang juga memiliki daerah tersebut.

Timbulnya Kata Imperialisme

Perkataan Imperialisme pertama kali Inggris pada akhir abad XIX. Disraeli, perdana menteri Inggris, ketika itu menjelmakan politik yang ditujukan pada perluasan kerajaan Inggris hingga suatu "impire" yang meliputi seluruh dunia. Politik Disraeli ini mendapat opisisi yang kuat. Golongan oposisi takut kalau-kalau politik Disraeli itu akan menimbulkan krisis-krisis internasional. Karena itu mereka menghendaki pemusatan perhatian pemerintah pada pembangunan dalam negeri dari pada berkecipuhan dalam sola-soal luar negeri. Golongan oposisi ini disebut golongan " !" dan golongan Disraeli (Joseph Chamberlain, Cecil Rhodes) disebut golongan "Empire" atau golongan "Imperialisme". Timbulnya perkataan imperialis atau imperialisme, mula-mula hanya untuk membeda-bedakan golangan Disraeli dari golongan oposisinya, kemudian mendapat isi lain hingga mengandung arti seperti yang kita kenal sekarang.

Asal Mula Kata Imperialisme

Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator". Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana imperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini. hingga kata imperealisme ini bisa digunakan untuk dan menetap dimana saja.

Sebab-sebab Kolonialisme dan Imperialisme
Mula-mula yang mempelopori adannya kolonialisme dan imperialisme adalah bangsa barat dimana pada saat itu kekuatan Eropa dipandang sebagai kekuatan yang paling kuat dan berpengaruh bagi dunia. Pendorong terjadinya kolonialisme yang khususnya diperankan oleh bangsa Eropa banyak sekali yang sebelumnya dilakukan dengan tidak sengaja, yaitu diantaranya adalah: 1. Desakan ekonomi dari Negara yang melakukan koloni berupa tidak dapat memenuhi kehidupannya, 2. Keinginan untuk mengetahui daerah baru, 3. Mencari daerah pasar, 4. Mencari daerah sumber daya alam diluar daerahnya. Sebenarnya tidak jauh beda dengan penyebabnya imperialisme. Yang menjadi penyebab dari imperialisme adalah sebagai berikut:
  1. Keinginan menjadi jaya/menjadi paling kuasa
Setiap bangsa pastinya sangat menginginkan untuk menjadi bangsa yang merdeka dan dalam kehidupan kenegaraannya tidak ingin dicampuri Negara lain. Namun, apabila Negara tersebut tidak bisa mengendalikan keinginannya tidak bisa dihindari akan muncul suatu benih-benih imperalis.
  1. Perasaan
Bangsa yang istemewa pasti mempunyai harga diri yang tebal, dengan harga diri yang tebal itulah timbul kecongkakan yang ujung-ujungnya ingin menguasai dan memimpin Negara-negara lain.
  1. Hasrat untuk menyebarkan idiologi
Tujuanya paling utama yaitu menyebarkan ideology dan agamanya, tetapi apabila misi itu didukung oleh pemerintah biasanya tujuan paling utamanya menyebarkan agama menjadi terlupakan, bukan tidak mungkin juga menimbulkan imperialisme.
  1. Letak yang strategis
Yaitu posisi tempat dapat mempunyai fungsi sangat penting bagi suatu Negara untuk melakukan/menjalankan politiknya.
  1. Sebab ekonomi
Factor ekonomi inilah yang menjadi paling penting dan istimewa dalam imperialisme karena ingin mendapatkan kekayaan lebih, ikut dalam perdagangan dunia, keinginan dalam menguasai perdagangan, dan dapat menjamin suburnya industry (id.wikipedia-imperialisme.org).

 Akibat Imperialisme
  1. Akibat politik
    1. Terciptanya tanah-tanah jajahan
    2. Politik pemerasan
    3. Berkorbarnya perang kolonial
    4. Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)
    5. Timbulnya nasionalisme
  1. Akibat Ekonomis
    1. Negara imperialis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah kemiskinan
    2. Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap
    3. Perdagangan dunia meluas
    4. Adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer)
    5. Kapital surplus dan penanamna modal di tanah jajahan
    6. Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap
  2. Akibat sosial
    1. Si imperialis hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan
    2. Si imperialis maju, yang dijajah mundur
    3. Rasa harga diri lebih pada bangsa penjajah, rasa harga diri kurang pada bangsa yang dijajah
    4. Segala hak ada pada si imperialis, orang yang dijajah tidak memiliki hak apa-apa
    5. Munculnya gerakan Eropa-isasi.

SUMBER :
http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-imperialisme-apa-itu.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Imperialisme