Rabu, 11 Juni 2014

IMPERIALISME



Tobia Rahastya Abram

2EA09  /  17212419 

FAKULTAS EKONOMI GUNADARMA 

 

 


SOFTSKILL
IMPERIALISME

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 IMPERIALISME

Apa itu Imperialisme?
Kata "imperialisme" berasal dari kata "imperator" yang artinya memerintah. Kata lain yang berhubungan dengan kata imperialisme yakni "imperium" yang dapat diartikan sebagai sebuah kerajaan besar dengan memiliki daerah jajahan yang amat luas. Pada masa kekaisaran Romawi, maka daerah kekuasaannya yang sangat luas di sekitar Laut Tengah sering disebut sebagai daerah Imperium Romanum. Namun dalam perkembangan selanjutnya, imperialisme memiliki pengertian yaitu suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lainnya. Penjajahan dilakukan dengan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan di daerah jajahan. Imperialisme muncul di Inggris pada masa berkembangnya industri modern.

Dalam sejarah perkembangannya, Imperialisme muncul dalam berbagai jenis. Jenis-jenis imperialisme dapat dibagi berdasarkan waktu munculnya dan tujuan penguasaannya. 


Berdasarkan waktu munculnya, jenis-jenis imperialisme antara lain sebagai berikut:
  • Imperialisme Kuno: Imperialisme kuno berlangsung sebelum terjadinya revolusi industri dengan tujuan mencapai kejayaan (glory), memiliki kekayaan (gold) dan menyebarkan agama (gospel). Contoh negara yang menganut imperialisme kuno seperti Portugis dan Spanyol.
  • Imperialisme Modern: Imperialisme modern berlangsung setelah revolusi industri. Munculnya imperialisme modern disebabkan oleh keinginan negara penjajah mengembangkan perekonomiannya. Contoh negara yang menganut pola imperialisme modern adalah Inggris.
 Selanjutnya, jenis-jenis imperialisme berdasarkan tujuan penguasaannya dibagi menjadi:
  • Imperialisme Politik: Imperialisme politik adalah upaya untuk menguasai seluruh kehidupan politik dari negara lain. Negara yang dikuasai itu merupakan daerah jajahan dalam arti yang sesungguhnya. Ketika nasionalisme muncul dan semakin berkobar, maka imperialisme politik bersembunyi dalam bentuk protektorat dan mandat.
  • Imperialisme Ekonomi: Imperialisme ekonomi adalah suatu upaya untuk dapat menguasai perekonomian negara lain. Imperialisme ekonomi berusaha mewujudkan zona-zona ekonomi di negara jajahan yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi negara penjajah.
  • Imperialisme Kebudayaan: Imperialisme kebudayaan adalah suatu upaya untuk menguasai mentalitas dan jiwa dari negara lain. Kebudayaan suatu bangsa tercermin dari mentalitas dan jiwa bangsa tersebut. Apabila mentalitas dan jiwa bangsa itu diubah, maka terjadi perubahan kebudayaan pada bangsa itu.
  • Imperialisme Militer: Imperialisme militer adalah suatu upaya untuk menguasai daerah-daerah dari negara lain yang dianggap strategis dengan menggunakan kekuatan angkatan bersenjata. Pada daerah yang dianggap strategis, negara imperialis membangun pangkalan militer. Pembangunan pangkalan militer ini bertujuan untuk menjamin kepentingan ekonomi dan keamanan daerah tersebut dari ancaman militer negara imperialisme lainnya, yang juga memiliki daerah tersebut.

Timbulnya Kata Imperialisme

Perkataan Imperialisme pertama kali Inggris pada akhir abad XIX. Disraeli, perdana menteri Inggris, ketika itu menjelmakan politik yang ditujukan pada perluasan kerajaan Inggris hingga suatu "impire" yang meliputi seluruh dunia. Politik Disraeli ini mendapat opisisi yang kuat. Golongan oposisi takut kalau-kalau politik Disraeli itu akan menimbulkan krisis-krisis internasional. Karena itu mereka menghendaki pemusatan perhatian pemerintah pada pembangunan dalam negeri dari pada berkecipuhan dalam sola-soal luar negeri. Golongan oposisi ini disebut golongan " !" dan golongan Disraeli (Joseph Chamberlain, Cecil Rhodes) disebut golongan "Empire" atau golongan "Imperialisme". Timbulnya perkataan imperialis atau imperialisme, mula-mula hanya untuk membeda-bedakan golangan Disraeli dari golongan oposisinya, kemudian mendapat isi lain hingga mengandung arti seperti yang kita kenal sekarang.

Asal Mula Kata Imperialisme

Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator". Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana imperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini. hingga kata imperealisme ini bisa digunakan untuk dan menetap dimana saja.

Sebab-sebab Kolonialisme dan Imperialisme
Mula-mula yang mempelopori adannya kolonialisme dan imperialisme adalah bangsa barat dimana pada saat itu kekuatan Eropa dipandang sebagai kekuatan yang paling kuat dan berpengaruh bagi dunia. Pendorong terjadinya kolonialisme yang khususnya diperankan oleh bangsa Eropa banyak sekali yang sebelumnya dilakukan dengan tidak sengaja, yaitu diantaranya adalah: 1. Desakan ekonomi dari Negara yang melakukan koloni berupa tidak dapat memenuhi kehidupannya, 2. Keinginan untuk mengetahui daerah baru, 3. Mencari daerah pasar, 4. Mencari daerah sumber daya alam diluar daerahnya. Sebenarnya tidak jauh beda dengan penyebabnya imperialisme. Yang menjadi penyebab dari imperialisme adalah sebagai berikut:
  1. Keinginan menjadi jaya/menjadi paling kuasa
Setiap bangsa pastinya sangat menginginkan untuk menjadi bangsa yang merdeka dan dalam kehidupan kenegaraannya tidak ingin dicampuri Negara lain. Namun, apabila Negara tersebut tidak bisa mengendalikan keinginannya tidak bisa dihindari akan muncul suatu benih-benih imperalis.
  1. Perasaan
Bangsa yang istemewa pasti mempunyai harga diri yang tebal, dengan harga diri yang tebal itulah timbul kecongkakan yang ujung-ujungnya ingin menguasai dan memimpin Negara-negara lain.
  1. Hasrat untuk menyebarkan idiologi
Tujuanya paling utama yaitu menyebarkan ideology dan agamanya, tetapi apabila misi itu didukung oleh pemerintah biasanya tujuan paling utamanya menyebarkan agama menjadi terlupakan, bukan tidak mungkin juga menimbulkan imperialisme.
  1. Letak yang strategis
Yaitu posisi tempat dapat mempunyai fungsi sangat penting bagi suatu Negara untuk melakukan/menjalankan politiknya.
  1. Sebab ekonomi
Factor ekonomi inilah yang menjadi paling penting dan istimewa dalam imperialisme karena ingin mendapatkan kekayaan lebih, ikut dalam perdagangan dunia, keinginan dalam menguasai perdagangan, dan dapat menjamin suburnya industry (id.wikipedia-imperialisme.org).

 Akibat Imperialisme
  1. Akibat politik
    1. Terciptanya tanah-tanah jajahan
    2. Politik pemerasan
    3. Berkorbarnya perang kolonial
    4. Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)
    5. Timbulnya nasionalisme
  1. Akibat Ekonomis
    1. Negara imperialis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah kemiskinan
    2. Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap
    3. Perdagangan dunia meluas
    4. Adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer)
    5. Kapital surplus dan penanamna modal di tanah jajahan
    6. Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap
  2. Akibat sosial
    1. Si imperialis hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan
    2. Si imperialis maju, yang dijajah mundur
    3. Rasa harga diri lebih pada bangsa penjajah, rasa harga diri kurang pada bangsa yang dijajah
    4. Segala hak ada pada si imperialis, orang yang dijajah tidak memiliki hak apa-apa
    5. Munculnya gerakan Eropa-isasi.

SUMBER :
http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-imperialisme-apa-itu.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Imperialisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar