Tobia Rahastya Abram
2EA09 / 17212419
FAKULTAS EKONOMI GUNADARMA
SOFTSKILL
RANGKUMAN PERTEMUAN 1
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Landasan Pendidikan Pancasila :
1.
Landasan
Historis
Pancasila terbentuk dari sejarah kerajaan kerajaan besar. Yaitu :
1.
|
Kerajaan Kutai di Kalimantan timur tahun 400 M (Kerajaan Hindu)
Raja yang pertama : Kudungga Raja yang terkenal : Mulawarman |
2.
|
Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat tahun 500 M (Kerajaan Hindu)
Raja yang terkenal : Purnawarman |
3.
|
Kerajaan Kalingga di Jepara (Jawa Tengah) tahun 640 M (Kerajaan Budha)
Raja yang terkenal : Ratu Shima: |
4.
|
Kerajaan Mataram Hindu di Jawa Tengah tahun 732 M (Kerajaan Hindu)
Raja yang pertama : Sanjaya Raja yang terkenal : Balitung |
5.
|
Kerajaan Sriwijaya di Palembang abad VII (Kerajaan Budha)
Raja yang pertama : Sri Jaya Naga Raja yang terkenal : Bala Putra Dewa |
6.
|
Kerajaan Medang di Jawa Timur abad IX (Kerajaan Hindu)
Raja yang terkenal : Empu Sendok: |
7.
|
Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur tahun 1073 M (Kerajaan Hindu)
Raja yang pertama dan terkenal : Airlangga |
8.
|
Kerajaan Kediri di tepi Sungai Berantas Jawa Timur abad XII M (Kerajaan
Hindu)
Raja yang pertama : Jaya Warsa Raja yang terkenal : Jaya Baya |
9.
|
Kerajaan Singasari di Jawa Timur tahun 1222 - 1292
Raja yang pertama : Sri Rajasa (Ken Arok) Raja yang terkenal : Kertanegara (Joko Dolok) |
10.
|
Kerajaan Majapahit di Delta Brantas tahun 1293 - 1520 (Kerajaan Hindu)
Raja yang pertama : Raden Wijaya Raja yang terkenal : Hayam Wuruk Raja yang terakhir : Brawijaya (Kertabumi) Patih yang terkenal : Gajah Mada |
11.
|
Kerajaan Pajajaran di Priangan (Jawa Barat) tahun 1333 (Kerajaan Hindu)
Raja yang terkenal : Sri Baduga Maharaja Raja yang terakhir : Prabu Sedah |
12.
|
Kerajaan Demak di Jawa Tengah tahun 1513 - 1546 (Kerajaan Islam)
Raja yang pertama : Raden Patah (Sultan Bintoro) Raja yang terakhir : Sultan Trenggono |
13.
|
Kerajaan Pajang di Surakarta tahun 1568 - 1586 (Kerajaan Islam)
Raja yang pertama : Joko Tingkir (Sultan Hadiwijoyo) Raja yang terakhir : Ario Pangiri |
14.
|
Kerajaan Mataram Islam di Kota Gede (Yogyakarta) abad XVI Masehi (Kerajaan
Islam)
Raja yang pertama : Suto Wijoyo (Panemabahan Senopati) Raja yang terkenal : Sultan Agung |
15.
|
Kerajaan Banten di Jawa Barat tahun 1556 - 1580 (Kerajaan Islam)
Raja yang pertama : Hasanuddin Raja yang terkenal : Sultan Ageng Raja yang terakhir : Panembahan Yusuf |
Causa Materialis :
Pancasila
terbentuk oleh watak, budaya, kebiasaan, adat-istiadat orang Indonesia yang
dituangkan pada Pancasila itu sendiri.
2.
Landasan
Filosofis
Pancasila dikenal sebagai filosofi Negara Indonesia.
Nilai-nilai yang tertuang dalam rumusan sila-sila Pancasila adalah landasan
filosofis yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan,
norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana,
paling baik dan paling sesuai sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Prof. Mr. Drs. Notonagoro dalam pidato Dies Natalis Universitas
Airlangga Surabaya pada tanggal 10 November 1955 : “Susunan Pancasila itu
adalah suatu kebulatan yang bersifat hierrarchies dan piramidal yang
mengakibatkan adanya hubungan organis di antara 5 sila negara kita”. Pernyataan
dan pendapatnya tersebut kemudian diterima dan dikukuhkan oleh MPRS dalam
Ketetapan No. XX/MPRS/1960 jo. Ketetapan No. V/MPR/1973. Pernyataan tersebut
diperkuat juga oleh Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978, Pancasila itu merupakan satu
kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Dikatakan demikian, karena
masing-masing sila dari
Pancasila itu tidak dapat dipahami dan diberi arti
secara sendiri-sendiri. Memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara
terpisah dari sila-sila lainnya akan mendatangkan pengertian yang keliru
tentang Pancasila.
Dengan demikian, landasan Filsafat Pancasila merupakan harmonisasi dari
nilai-nilai dan norma-norma utuh yang terkandung dalam sila-sila Pancasila,
yang bertujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan
menyeluruh agar menjadi landasan filsafat yang sesuai dengan keperibadian dan
cita-cita Bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar