Tobia Rahastya Abram
3EA09 / 17212419
FAKULTAS EKONOMI GUNADARMA
SOFTSKILL
PERILAKU KONSUMEN
---------------------------------------------------------------
I. SEGMENTASI
PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFIS
SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi
suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli
yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda
yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi
pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis
para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.
Segmentasi pasar atau pengelompokkan
pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat-syarat
pengelompokkan pasar sebagai berikut :
1. Measurability, yaitu ciri-ciri atau
sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.
2. Accessibility, yaitu suatu keadaan
dimana perusahaan dapat secara efektif memasarkan.
3. Substantiability, yaitu segmen pasar
harus cukup besar atau cukup menguntungkan pemasarannya.
Pembagian Segmen Pasar :
1. Segmentasi pasar konsumen
Yaitu
membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri konsumen (consumer
characteristic), kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen
konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.
2. Segmentasi
pasar bisnis
Yaitu
membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen (consumer
responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, daan merek.
3. Segmentasi
pasar yang efektif (Fandy Ciptono, 2001)
a. Dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen
b. Besar segmen (subtantial): cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
c. Dapat dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara efektif
d. Dapat dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan dan memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran
e. Dapat diambil tindakan (actionable): program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen tersebut.
a. Dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen
b. Besar segmen (subtantial): cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
c. Dapat dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara efektif
d. Dapat dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan dan memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran
e. Dapat diambil tindakan (actionable): program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen tersebut.
Evaluasi terhadap
segmen pasar adalah adanya pertumbuhan segmen, daya tarik struktur segmen secara
keseluruhan dan SDM, serta tujuan dan sumber daya perusahaan apakah perusahaan
berinvestasi dalam segmen tersebut atau tidak.
Penentuan Target Pasar
a. Konsentrasi
segmen tunggal
Perusahaan
memilih berkonsentrasi pada segmen tertentu. Hal itu dilakukan karena dana yang
terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing, dan merupakan segmen yang
paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.
b. Spesialisasi
selektif
Perusahaan
memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan serta
sumber daya yang dimiliki.
c. Spesialisasi
pasar
Perusahaan
memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok
pelanggan tertentu.
d. Spesialisasi
produk
Perusahaan
memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan dijual kepada berbagai
segmen pasar.
e. Pelayanan
penuh (full market coverage)
Perusahaan
berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin
dibutuhkan. Hanya perusahaan besar yang mampu menerapkan strategi ini, karena
dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.
f. Pengertian
Positioning
Positioning
berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan
yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa perusahaan
dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan
produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.
Fokus
utama positioning adalah persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan
bukan hanya sekedar produk fisik. Keberhasilan positioning sangat ditentukan
oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai
superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari beberapa
komponen.
DASAR SEGMENTASI PASAR
Dalam menyusun strategi segmentasi,
langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih dasar yang paling tepat
untuk membagi pasar. Sembilan kategori utama karakteristik konsumen yang
menjadi dasar untuk melakukan segmentasi adalah:
1.
Segmentasi Geografis
Pada
segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi ini
adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan dan
keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari
kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain. Sebagai
contoh, penjualan produk makanan tertentu dan/atau bermacam-macam makanan lebih
baik di satu daerah daripada di berbagai daerah lain. Misalnya, nasi gudeg
penjualan paling baik di Yogyakarta, sate ayam penjualan paling baik di Madura,
buah apel penjualan paling baik di Malang, dll.
Segmentasi
geografis merupakan strategi yang berguna bagi banyak pelaku pemasaran.
Menemukan berbagai perbedaan berdasarkan geografis relative mudah untuk
berbagai produk. Di samping itu, segmen-segmen geografis dapat dicapai dengan
mudah melalui media local, yang mencakup surat kabar, TV, radio, dan majalah.
2.
Segmentasi Demografis
Karakteristik
demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk segmentasi pasar
antara lain: Usia, Gender, Status perkawinan, Pendapatan, Pendidikan, dan
Pekerjaan, dsb.
Demografis
membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi demografis merupakan
cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh untuk
mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada berbagai
variabel segmentasi lain. Berbagai variabel denografis mengungkapkan
kecenderungan yang memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti
pergeseran usia, jenis kelamin, dan distribusi penghasilan.
3.
Segmentasi Psikologis
Karakteristik
psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen perorangan.
Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai variabel
psikologis khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi menurut motivasi,
kepribadian, persepsi, pengetahuan, dan sikap.
4.
Segmentasi Psikografis
Bentuk
riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. Profil
psikografis salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai
kegiatan (activities), minat (interests), dan pendapat (opinions) (AIO)
konsumen yang dapat diukur. Dalam bentuk yang paling umum, studi psikografis
AIO menggunakan serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang
dirancang untuk mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian,
motif membeli, minat, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.
5.
Segmentasi Sosial Budaya
Berbagai
variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu variabel sosial
budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar. Sebagai contoh,
berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi berbagai segmen
berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas sosial, nilai-nilai
budaya inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas budaya.
6.
Segmentasi Terkait Pemakaian
Bentuk
segmentasi ini sangat popular dan efektif dalam menggolongkan konsumen menurut
karakteristik produk, jasa, atau pemakaian merek, seperti tingkat pemakaian,
tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan terhadap merek. Segmentasi tingkat
pemakaian membedakan antara pemakai berat, pemakai menengah, pemakai ringan, dan
bukan pemakai produk, jasa, atau merek khusus.
7.
Segmentasi Situasi Pemakaian
Para
pemasar memfokuskan pada situasi pemakaian sebagai variabel segmentasi
disebabkan oleh kesempatan atau situasi sering menentukan apa yang akan dibeli
atau dikonsumsi para konsumen.
8.
Segmentasi Manfaat
Berubahnya
gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan manfaat produk yang penting
bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi pemasar untuk memperkenalkan produk
dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat digunakan untuk mengatur posisi
berbagai merek ke dalam golongan produk yang sama.
9.
Segmentasi Gabungan
Tiga
pendekatan segmentasi gabungan (hybrid segmentation approach) adalah:
Ø Profil
Psikografis-Demografis
Profil psikografis dan demografis
merupakan pendekatan yang saling melengkapi
Ø Segmentasi
Geodemografis
Jenis segmentasi gabungan ini
didasarkan pada pendapat bahwa orang yang hidup dekat dengan satu sama lain
mungkin mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya hidup, dan kebiasaan konsumsi
yang sama.
Ø VALS
2
System VALS secara lebih tegas
memfokuskan pada usaha menjelaskan perilaku membeli konsumen.
ANALISIS DEMOGRAFI
Analisis
Demografi adalah analisis penduduk dari rahim hingga liang kubur (from thewomb
to the tomb) karena meliputi analisis penduduk pada seluruh siklus
kehidupanmanusia sejak dari kandungan sampai meninggal.
Demografi,
ini merujuk data statistik penduduk, termasuk pendapatan, rata-rataumur, dan
pendidikan. Kalau menurut Hermawan, demografi ini termasuk dalam Static
Attribute Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan geografis dan
demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah
(negara,kawasan, propinsi, kota). Sedangkan demografi berati kita melihat
pasarberdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama dan pendidikan.
MANFAAT
ANALISIS DEMOGRAFI
-Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalamsuatu daerah tertentu.
-Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masalampau, kecenderungannya, dan
persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
-Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungandan lain-lain.
-Pemperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksipenduduk) pada masa yang akan datang
dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
-Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalamsuatu daerah tertentu.
-Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masalampau, kecenderungannya, dan
persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
-Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungandan lain-lain.
-Pemperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksipenduduk) pada masa yang akan datang
dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar